Hal-hal ini penting bagi para Green Driver

Pengemudi hijau atau green driver sebaiknya memahami terlebih dulu penyebab kecelakaan sebelum memutuskan untuk turun ke jalan raya, apalagi jalan bebas hambatan. Lantas apa itu green driver? Secara umum bisa dikatakan bahwa green driver adalah pengemudi pemula. Ini kemudian sering dikaitkan dengan para pengemudi usia muda bahkan di bawah umur.

Padahal, bukan seperti itu juga penafsirannya. Mengutip junal ilmiah berjudul "Kejadian Kecelakaan pada Pengemudi Ojek Online" yang ditulis Reza Yudhistira Adi Pratama dan Herry Koesyanto dari Fakultas Ilmu Keolahragaan, Univesitas Negeri Semarang, disebutkan sebuah teori tentang hubungan kecelakaan lalu lintas dengan usia pengemudi.

Teori itu mengatakan bahwa pengemudi berusia lebih dari 30 tahun akan lebih matang dan berpengalaman dalam berkendara daripada pengemudi usia dibawah 30 tahun. Namun berdasarkan penelitian Reza dan Adi yang meneliti kasus kecelakaan pada pengemudi ojek online (ojol), rupanya teori mengenai usia 30 tahun tersebut terbantahkan.

Kenal faktor dan ikut safety riding

Karena, kasus kecelakaan pada ojol tersebut ternyata lebih diakibatkan pengemudi yang baru bisa menjalankan kendaraan. "Walaupun umur merupakan faktor yang merubah perilaku berkendara seseorang, namun dikarenakan ada faktor lain yang menghambat seperti orang tersebut baru dapat mengendarai sepeda motor akan mempengaruhi terjadinya kecelakaan," sebut Reza dan Adi di artikel ilmiahnya itu.

Maka sangat disarankan kepada para pengemudi yang benar-benar belum memiliki pengalaman turun ke jalan, untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kecelakaan. Faktor tersebut menurut Reda dan Adi, menguto Raharjo (2014) yakni faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan, dan faktor cuaca. 

Penelitian itu juga menyebutkan bahwa dan keikutsertaan pelatihan safety riding terhadap kejadian kecelakaan, dapat menekan kemungkinan buruk di jalan. Penelitian tersebut telah diterbitkan Higeia Journal of Public Health Research and Development.