Peran Indonesia bangun rantai pasokan EV global - LajuPacu

Breaking

Post Top Ad

ads banner

Monday, December 4, 2023

Peran Indonesia bangun rantai pasokan EV global

Indonesia berada pada posisi yang strategis untuk membangun rantai pasokan kendaraan listrik (EV) global yang tangguh, seiring dengan trend global dekarbonisasi industri transportasi untuk memenuhi komitmen net zero, demikian disampaikan Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Investasi (Kemenko Marves) pada sesi diskusi di COP28 Dubai, Uni Emirat Arab pada Jumat (1/12/2023).


Sesi ini mendalami berbagai peluang kendaraan listrik bagi para pelaku bisnis internasional dan pemangku kepentingan di Indonesia, yang merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga diakui sebagai negara pemilik candangan nikel terbesar di dunia. Nikel adalah komponen penting dalam baterai kendaraan listrik lithium-ion.

Sesi ini juga membahas beberapa tantangan paling mendesak dalam meningkatkan pasokan global mineral penting, sekaligus mewujudkan praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab di seluruh rantai pasokan.


“Dengan sumber daya nikel yang melimpah, Indonesia mempunyai kekuatan untuk mendorong pasokan kendaraan listrik global dan membentuk masa depan yang lebih ramah lingkungan, namun pada saat yang sama Indonesia harus memanfaatkan peluang besar ini untuk mengalihkan industri otomotif bermesin pembakaran ke listrik sebelum industri otomotif bermesin pembakaran menjadi using,” ujar Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves digelar di Paviliun Indonesia dalam rangka COP28.




Deputi Rachmat menambahkan bahwa seiring dengan melonjaknya permintaan global kendaraan dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mendorong adopsi kendaraan listrik di pasar domestik, serta menarik lebih banyak investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listrik di Indonesia.

Indonesia menargetkan ada dua juta mobil penumpang kendaraan listrik dan 13 juta sepeda listrik yang mengaspal pada tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah meluncurkan insentif fiskal dan non-fiskal bagi konsumen dan produsen. Salah satu bentuk insentif adalah potongan harga sebesar Rp7 Juta (~USD450) bagi seluruh masyarakat Indonesia yang ingin membeli sepeda listrik baru yang memenuhi 40 persen kebutuhan komponen lokal.


Deputi Rachmat juga mengisyaratkan adanya insentif baru dari pemerintah untuk menarik lebih banyak produsen kendaraan listrik internasional membuka pabrik di Indonesia. Saat ini pemerintah sedang berupaya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan ramah lingkungan di Asia Tenggara, serta memasok pasar domestik dengan lebih banyak pilihan kendaraan EV.


“Kita perlu menciptakan permintaan dan infrastruktur yang baik. Kami tahu saat ini tidak ada cukup pilihan (bagi konsumen)”, ujar Deputi Rachmat.


Sesi diskusi COP28 diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) dan HSBC. Sesi ini menghadirkan pembicara papan atas antara lain CEO Pertamina New Renewable Energy Dannif Danusaputro, Head of Metals & Mineral BloombergNEF Dr.Kwazi Ampofo, CEO & President Director PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt, Vice Chair Maritime, Investment & International Relations Kadin Indonesia Shinta Kamdani.


COP28 di Dubai diperkirakan akan menarik lebih dari 70.000 peserta, termasuk kepala negara, pejabat pemerintah, pemimpin industri internasional, perwakilan sektor swasta, akademisi, pakar, pemuda, dan masyarakat sipil.


Sebagaimana diamanatkan oleh Perjanjian Iklim Paris, COP28 akan melaksanakan Inventarisasi Global yang pertama – sebuah evaluasi komprehensif terhadap kemajuan dalam mencapai tujuan iklim. Negara tuan rumah, Uni Emirat Arab (UEA) memimpin proses agar semua pihak menyepakati peta jalan yang jelas untuk mempercepat kemajuan melalui transisi energi global yang pragmatis dan pendekatan “tidak meninggalkan siapa pun” untuk aksi iklim inklusif.”


No.SP-298/HUM/ROKOM/SET.MARVES/XII/2023

BIRO KOMUNIKASI #kemenkomarves

KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here