Apa kabar Konverter Kit ? - LajuPacu

Breaking

Post Top Ad

ads banner

Friday, October 6, 2023

Apa kabar Konverter Kit ?

Di tengah maraknya saat ini mobil bertenaga listrik (Electric Vehicle) dan mobil bertenaga hybrid (Hybrid Vehicle), kini muncul sebuah perangkat alternatif pengganti BBM dengan menggunakan penggabungan energi gas, yakni Konverter Kit. Seperangkat Konverter Kit yang ramah lingkungan ini sempat diperkenalkan ke kalangan masyarakat di tahun 2012, namun gaungnya kurang terasa.

Foto : Tokopedia

Rencananya, Konverter Kit mulai akan dimunculkan kembali oleh perusahaan BUMN PT. Pertamina, sebagai solusi pengganti alternatif bahan bakar fosil. Tujuannya adalah untuk menekan polusi udara yang saat ini menjadi biang kerok persoalan di Ibukota Jakarta. Untuk mengetahui Konverter Kit ini, mari simak penjelasan dan bagaimana kinerja perangkat ini.

Konverter Kit merupakan perangkat bahan bakar alternatif untuk penggerak kendaraan bermotor yang ramah lingkungan dan efisien dengan rasio perbandingan BBG dan BBM bergantung pada jenis mobil yang dikonsumsi. Sebut saja jenis Mercedes Benz dengan rasio efisiensi bahan bakar gas adalah 1 banding 8 kilometer, sementara BBM mencapai 1 banding 12 kilometer.

Foto : Gridoto

Konverter kit dan tabung sudah menjadi kesatuan dalam pemasangannya pada kendaraan. Dari segi keamanan, dalam kondisi hidup kendaraan berbahan bakar bensin sekitar 40 meter per detik, sedangkan LGV sekitar 0,8 meter per detik. Berarti kondisi konverter kit berbahan bakar gas dalam kondisi hidup kendaraan lebih rendah dan dijamin aman untuk digunakan.

Adapun produk konverter kit yang akan digunakan terbagi dua bagian yakni tabung dan kit. Tabung berfungsi untuk menyimpan gas yang ditempatkan di bagasi mobil. Sementara itu kit dipasang dibagian mesin mobil. Dalam hal ini mesin dapat mengatur konsumsi Bahan Bakar Gas dan Bahan Bakar Minyak melalui komputer (chip).

Proses menyalakan mesin memakai BBM secara otomatis dapat diatur oleh komputer (chip) yang kemudian selama beberapa detik kemudian pindah ke BBG. Untuk menunjang daya kerja konverter kit ini, juga dilengkapi dengan sebuah Radio Frequency Identification (RFID) yang terkontrol secara terpusat. Nantinya, RFID ini akan mengontrol dan melaporkan penggunaan gas dari sebuah mobil yang telah dipasangi konverter kit.


Foto : Konverter Kit BBG

Kinerja konverter kit terbilang otomatis dengan taknologi yang berkualitas. Sistem konverter kit ini bersifat bi fuel (bahan bakar bensin dan bahan bakar gas). Bila dirunut, kinerjanya bermula dari pembakaran dalam register tersebut dari radiator, dan dalam kondisi panas yang secara otomatis sensor akan mengatur penggunaan bahan bakar gas. Lalu alat reducer ini mengalir dari radiator yang kemudian diputarkan kembali untuk memanaskan gas.

Semakin panas gas, semakin cepat pula pembakaran bahan bakar tersebut. Kesemua unit tersebut dikontrol oleh kinerja ECU (Electronic Computer Unit). Apabila ECU sanggup untuk temperatur maka secara otomatis gas akan terbuka semua. Dalam kondisi tersebut bahan bakar bakar minyak dapat berubah menjadi bahan bakar gas dengan cara tekanan suhu diturunkan. Suhu temperatur dapat diturunkan hingga dibawah 100 PCI baru bisa menjadi gas.

Bicara letak penempatan konverter kit memang perlu diperhitungkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Konverter kit dapat disesuaikan untuk semua jenis kendaraan. Untuk kendaraan jenis tipe sedan dan MPV dapat diposisikan pada bagasi mobil atau bangku penumpang. Selain itu juga bisa juga diposisikan secara menggelantung di belakang mobil.


Foto : Kompas Otomotif

Namun perhatikan jarak antara atap kabin dan lantai kabin mobil tidak boleh lebih dari 20-30 cm. Tujuannya untuk menghindari benturan pada saat kondisi jalan berkerikil. Sebagai informasi, material konverter kit buatan lokal berbahan dasar logam dengan composite yang ringan, sehingga baik digunakan untuk semua jenis kendaraan. Bobot berat hanya sebesar 15 hingga 16 kg, karena beban berat konverter kit yang ringan cukup berpengaruh terhadap efisiensi bahan bakar gas.  

 

2 comments:

  1. Risikonya ngebeledug kebakar gas, mending jual mobilnya ganti mobil EV dah

    ReplyDelete

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here